Senin, 14 Januari 2013

Android , kebutuhan atau keborosan

Semakin majunya teknologi semakin lebih pula kebutuhan masayarakat dalam hal ini masyarakat indonesia akan kebutuhan handset bersistem operasai android, sejak munculnya android 2006 silam namun pada saat itu belum sebooming dan semurah sekarang apalagi saat itu masih android versi 1,5 dan hanya handset terbatas saja yang sudah mengunakan sistem operasi android, untuk harganya juga masih sangat mahal masih berkisar diatas 2 juta rupiah.
Bayangkan dengan keadaan sekarang handset android kurang dari 1 juta sudah banyak bermunculan dengan berbagai merek yang tentunya merk-merk lokal pastinya namun jangan salah kulitas juga tidak bisa dibilang abal-abal bangt karna untuk layar sendiri sudah menggandalkan layar kapasitif dengan rentang harga mulai dari 500rban-900rban saat artikel ini saya tulis harga-harga tersebut masih bertenger dikisaran tersebut.
Sebut saja IMO, CROSS, MITO dan merk lokal lainya bukan berarti android hanya milik orang golongan terpelajar dan golongan atas saja, android sekarang milik semua umat yang inggin eksplor android atau sekedar menikmati berbagai aplikasi gratis diplay store shop resmi milik google dan shop lokal milik pengembang brand tertentu ketika soba-sobat andro membeli handset lokal, namun perlu diperhatikan ada harga ada kulitas tentunya dengan harga relatif murah jangan terlalu banyak berharap dengan android lokal walau dengn spesifikasi yang mumpuni kadang beberapa aplikasi dan game tidak dapat dijalankan karna terbatasnya hardware.
Seperti sudah singung sebelumnya ada harga ada rupa, ada yang sedikit lucu jika sobat-sobat jeli ketika membeli handset android lokal terutama pada saat membuka play stor dan membuka facebook pada operamini lewat android tablet misalnya, ketika membuka facebook pada halaman paling bawah akan terlihat tipe handset yang kita pakai akan dikenali sebagai handset dengan merk terkenal , beberapa kali saya sudah memncoba dengan beberapa tablet lokal ilik temen-temen sekelas dan hasilnya juga sama , selain itu ketika mengiinstal aplikasi handset juga dikenali sebagai merk dan brand terkenal dan harga mahal pula, sering kali saya juga tertawa namun saya juga belum begitu paham perusahaan tersebut mengunkan seperti apa karna tidak dapat membeli sistem operasi android beserta membayar pengembang untuk update sistem android terbaru pada spesifik handset produk miliknya.
Yang patut jadi pertimbangan terbesar ketika membeli android adalah kebutuhan dan budget , apakah kita membutuhkan handset android atau hanya sekedar untuk main-main saja, kalo kita memang memiliki dana lebih tentu tidak masalah namun beda kalo kita tidak memiliki dana bhkan sama sekali dana tidak dapat diandalkan untuk dapat sekedar memenuhi dahaga kita akan android menurut saya jangan membeli android masih banyak cara yang dapat dilakukan untuk dapat mencoba handset android seperti mengunkan emulator pada laptop dan komputer soba-sobat semua sehingga dapat merasakan android murah meriah serta gratis walau dengan berbagai macam kekurangan.
Kebanyakan dari kita bahkan saya juga tidak menampik kalo mayarkat indonesia khususnya mudah sekali terkena sampah iklan teknologi karna berkembangnya teknologi saat ini belum berbanding terbalik dengan pola pikir masayrakat, awalnya kita mebeli handphone berandroid seiring berjalane waktu kita juga mulai menginginkan tablet berandroid nah disini sudah terlihat jelas pembrosan padahal tablet android sendiri sebenaranya dibuat adalah untuk memperingan fungsi-fungsi komputasi lebih khusus fungsi komputer diperingkas menjadi notebook, notebook masih dirasa cukup berat akhirnya muncul netbook, netbook muncul selang hanya 2 tahun dan apple mengeluarkan ipad pertamannya disusul dengan muncul tab milik samsung bersistem operasi android, tidak ketinggalan pula windows 8 rilis yang dapat dinikmati untuk tablet ,komputer dan laptop.
Saya juga menjadi bahwa saya juga termasuk kedalam orang  menjadi korban sampah iklan, saya dirumah memiliki komputer memang bukan spesifikasi tinggi namun cukup untuk sekedar bermain , belajar dan internet, pada tahun 2009 laptop disemarang booming dengan harga yang sangat murah saat itu laptop dengan spesifikasi standar komputasi untuk mahasiswa teknologi informasi berkisar 4jtan akhirnya saat itu saya membeli dengan spesifikasi intel core i3 dan vga nvidia 1gb saat itu seharga 6,2jt kalau untuk saat ini spesifikasi seperti itu bisa didapatkan dengan harga 4 juta lebih sedikit tidak sampai 5 juta ketika artikel inis aya buat.
Tidak puas sampai itu saja handphone android booming disemarang tahun 2012 awal dan pada bulan februari saya membeli handphone android seharga 1,2jt , akhir tahun 2012 booming tablet dengan harga murah dan saya juga jadi korban iklan teknologi dan membeli tablet pula seharga 1,8 juta padahal handphone android , laptop dan komputer masih berjalan dengan normal tanpa tapi.
Iniliah yang disebut dengan korban teknologi walau saya sering mengatasnamakan pembeljaran menggingat saya sendiri terjun dalam praktisi dunia teknologi kalo saya gaptek bagaiman bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepada saya dan saya juga tidak mau diangap gaptek namun dengan alsan apapun seharusnya kita semua bisa bijak dalam mengunkan dan memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan bukan hanya dilihat dari sudut pandang hedonisme saja, demikian uraian singkat tentang android diindonesia serta pemanfaatanya yang lebih menekankan pada gengsi sedikit sekali penekanan pada kebutuhan .  

0 komentar:

Posting Komentar